SMPN 15 Jakarta meluncurkan program “Jago Dapur”, inisiatif yang memberdayakan siswa dengan keterampilan kuliner praktis. Program ini menekankan kemandirian, mengajarkan siswa membuat makanan sehat dan lezat dengan resep yang mudah diikuti. Tujuannya adalah menyiapkan siswa untuk kehidupan setelah sekolah.
Kurikulum Tata Boga yang dirancang sekolah berfokus pada efisiensi dan nutrisi. Siswa mempelajari cara memilih bahan baku segar, mengukur porsi yang tepat, dan menghindari pemborosan makanan. Aspek manajemen dapur ini sangat penting untuk bekal hidup mandiri.
Salah satu sesi kunci adalah pengenalan alat dapur dan keselamatan memasak. Siswa dilatih menggunakan kompor, pisau, dan peralatan elektronik dengan aman dan bertanggung jawab. Pemahaman dasar ini mengurangi risiko kecelakaan dan membangun kepercayaan diri mereka di dapur.
Program Tata Boga ini mengintegrasikan ilmu gizi ke dalam setiap resep yang dipraktikkan. Siswa belajar menyeimbangkan karbohidrat, protein, dan serat dalam menu harian mereka. Mereka tidak hanya memasak, tetapi juga merencanakan diet yang sehat dan berkelanjutan.
Resep praktis yang diajarkan dirancang agar dapat diaplikasikan di rumah dengan peralatan minimal. Ini termasuk hidangan cepat saji yang sehat, sarapan bergizi, dan bekal sekolah yang efisien. Praktik ini secara langsung mendukung pengembangan kemandirian siswa.
Lebih jauh, mata pelajaran Tata Boga ini merangsang kreativitas siswa dalam presentasi makanan. Siswa belajar menata hidangan agar menarik dan estetik, menerapkan prinsip seni visual pada piring. Keterampilan ini penting untuk menambah nilai jual makanan.
Program “Jago Dapur” juga menumbuhkan semangat wirausaha. Siswa diajarkan cara menghitung biaya bahan baku dan potensi harga jual dari produk kuliner mereka. Ilmu Tata Boga ini menjadi modal awal bagi mereka yang tertarik membuka usaha makanan kecil.
Keterlibatan aktif dalam proses memasak terbukti meningkatkan soft skill siswa. Mereka belajar kerja sama tim saat mengolah resep kelompok, ketepatan waktu, dan pemecahan masalah saat terjadi kesalahan di dapur. Ini adalah proses belajar yang holistik.
Secara keseluruhan, program kuliner di SMPN 15 Jakarta ini adalah investasi nyata pada life skill siswa. Dengan bekal resep praktis dan ilmu Tata Boga yang kuat, siswa menjadi lebih mandiri, siap menghadapi tantangan hidup, dan memiliki potensi wirausaha.
